Salah satu sistem yang paling umum dimodelkan dan dianalisis dengan metode CFD adalah boiler. Cara kerja dari sistem ini pada dasarnya adalah bahan bakar berupa batu bara (coal), gas dan lain sebagainya dibakar untuk menghasilkan energi panas, kemudian energi panas tersebut digunakan untuk memanaskan air yang terjadi pada boiler, air yang panas tersebut kemudian berubah fasa menjadi uap bertekanan tinggi dan uap tersebut digunakan untuk memutar turbin. Terdengar sederhana, tapi pada kenyataanya cukup banyak komponen-komponen yang terdapat pada satu sistem ini.
Kami memberikan solusi jasa simulasi CFD dan pengolahan datanya. Hasil simulasi dapat berupa data-data kuantitatif, grafik, gambar hingga video beserta pembahasan, kesimpulan dan saran dari penelitian atau desain yang dilakukan. Baik untuk keperluan pribadi maupun instansi; untuk konsultasi permasalahan engineering secara umum maupun project support bagi anda yang sedang mengerjakan simulasi CFD namun kesulitan dalam operasionalnya.
Boiler untuk pembangkit listrik pada umumnya berbentuk kotak dengan ketinggian yang memanjang keatas, kemudian berbelok pada bagian atas dan kembali turun menghadap ke bawah, menyerupai huruf “n”. Struktur dasarnya secara umum adalah bagian bawah untuk mengakomodasi pembakaran, kemudian bagian atas dan belokan dipenuhi dengan pipa-pipa berisi air dan steam untuk “mengambil” panas dari pembakaran, dan pada daerah aliran turun terakhir gas buang (flue gas) dimanfaatkan kembali panasnya untuk memanaskan udara yang akan kembali masuk dan kemudian menuju proses penyaringan baik menggunakan scrubber maupun perangkap debu elektrostatis.
Metode CFD memanfaatkan kemampuan komputer untuk memodelkan fenomena yang terjadi dalam boiler dengan komprehensif sehingga dapat diperoleh solusi-solusi yang sangat komprehensif pula, seperti misalkan distribusi kecepatan, tekanan, temperature, atau bahkan distribusi kandungan kimia pada emisi pembakaran dan distribusi pasir pada model fluidized bed; baik pada proses pembakaran itu sendiri, zona superheater, zona reheater, zona economizer, zona air-preheater, dan detail-detail lainya.
Dengan metode CFD kita dapat menganalisis kondisi aliran fluida dengan input yang bisa dikatakan tanpa batas, mulai dari modifikasi geometri hingga ke kondisi operasionalnya (mass flow rate, pressure, karakteristik termal, bahkan material fluidanya) dan langsung dapat diperoleh parameter-parameter tersebut untuk kemudian dijadikan sebagai acuan desain atau menari root cause sebuah permasalahan saat maintenance.