klasifikasi heat exchanger berdasarkan mekanisme heat transfer

Mekanisme perpindahan kalor dasar yang digunakan untuk perpindahan kalor dari satu fluida ke fluida lainnya adalah: konveksi satu fasa, paksa atau bebas, konveksi dua fasa (kondensasi atau penguapan) oleh konveksi paksa atau bebas, dan gabungan konveksi dan radiasi. Salah satu dari mekanisme ini individu atau dalam kombinasi bisa aktif di setiap sisi exchanger. Berdasarkan fasenya mekanisme perubahan, heat exchanger diklasifikasikan sebagai kondensor dan evaporator.

Kondensor

Condensor pada AC. Sumber: https://www.cblucashvac.com/blog/3-key-functions-of-an-air-conditioner-s-condenser

Kondensor mungkin cair atau gas didinginkan. Panas dari aliran kondensasi dapat digunakan untuk memanaskan fluida. Biasanya, fluida kondensasi dialirkan di luar tabung dengan pendingin air kondensor uap atau di dalam tabung dengan pendingin gas, yaitu kondensor lemari es berpendingin udara air dan pendingin ruangan. Sirip biasanya disediakan untuk meningkatkan perpindahan kalor di sisi gas.

Evaporator

Evaporator pada mobil. Sumber: https://auto2000.co.id/berita-dan-tips/fungsi-evaporator-ac#

Kelompok penting penukar panas tubular ini dapat dibagi lagi menjadi dua kelas: sistem berbahan bakar (fired) dan sistem tidak berbahan bakar (unfired).

Sistem berbahan bakar: Sistem ini melibatkan produk pembakaran bahan bakar fosil pada suhu yang sangat tinggi tetapi pada tekanan ambien (dan karenanya kepadatan rendah) dan menghasilkan uap di bawah tekanan. Sistem berbahan bakar ini disebut boiler. Suatu sistem dapat berupa ketel pipa api (untuk aplikasi kecil bertekanan rendah) atau ketel air tabung.

Sistem tidak berbahan bakar: Sistem ini mencakup berbagai macam pembangkit uap yang membentang di atas lahan yang luas rentang suhu dari generator uap nuklir suhu tinggi hingga cryogenic gasifier untuk penguapan gas alam cair. Banyak aplikasi pemrosesan kimia dan makanan melibatkan penggunaan uap untuk menguapkan pelarut, larutan konsentrat, cairan penyulingan, atau pengeringan senyawa.

Proses-proses heat transfer memiliki keterkaitan dengan mekanika fluida. Salah satu metode yang paling umum untuk mendesain suatu sistem heat exchanger adalah menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD), yaitu metode menyelesaikan persamaan-persamaan mekanika fluida bahkan reaksi kimia menggunakan komputer, sehingga diperoleh hasil yang komprehensif dan detail. >> Klik di sini untuk mempelajari selengkapnya tentang CFD!

Bagi anda mechanical engineer yang ini meningkatkan skill di bidang heat exchanger atau mechanical engineering secara umum, Kami juga menyediakan solusi yaitu training dengan topik-topik seputar mechanical engineering dengan trainer yang sudah sangat berpengalaman di bidangnya untuk meningkatkan skill dan kompetensi anda sebagai seorang engineer profesional. Untuk list training mechanical engineering >>klik di sini!

>> KLIK DI SINI UNTUK MEMBACA ARTIKEL HEAT EXCHANGER LAINNYA!

Kontributor: Daris Arsyada

By Caesar Wiratama

aeroengineering services merupakan layanan dibawah CV. Markom dengan solusi terutama CFD/FEA.

Sumber:

Thulukkanam, Kuppan. 2013. Heat Exchanger Design Handbook. New York: CRC Press.

https://www.cblucashvac.com/blog/3-key-functions-of-an-air-conditioner-s-condenser (diakses pada tanggal 22 Juni 2021)

https://auto2000.co.id/berita-dan-tips/fungsi-evaporator-ac# (diakses pada tanggal 22 Juni 2021)

Author: admin

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *