korosi pada industri petrokimia (Corrosion in the petrochemical industry)
Industri petrokimia adalah Industri yang memroduksi bahan kimia seluruhnya atau sebagian dari minyak bumi atau gas alam. Rangkaian produk dalam bentuk akhirnya, melalui plastik, serat sintetis dan karet, pelarut industri, deterjen, komponen cat, pupuk, lem, insektisida, dan lain-lain.
Peralatan dan konstruksi logam di industri petrokimia meliputi proses dengan partisipasi zat agresif terjadi pada peralatan logam pada suhu dari -196 C hingga + 1.400 C dan tekanan vakum hingga 1.000 bar. Industri petrokimia merupakan industri dengan bahaya tinggi dengan media yang mudah terbakar, meledak, beracun bagi kesehatan manusia atau berbahaya bagi lingkungan. Kombinasi berbagai faktor membuat peralatan petrokimia sangat rentan terhadap berbagai fenomena korosi yang dapat mengakibatkan kecelakaan serius.
Macam-macam Korosi yang Biasa Muncul
Atmosphere corrosion. Korosi yang disebabkan paparan udara dan polutannya, bukan tenggelam dalam cairan korosif. Kondisi atmosfer industri lebih korosif daripada atmosfer pemukiman. Contohnya munculnya zat sulfur yang dihasilkan selama pembakaran bahan bakar. Sulfur dioksida (SO2) diserap oleh permukaan logam dan dalam kondisi lembab, permukaan logam mengkatalis SO2 menjadi sulfur trioksida (SO3) dan mendorong pembentukan asam sulfat yang sangat korosif (H2S04) menurut reaksi H20 + SO3 + H2S04.
Galvanic corrosion. Korosi galvanik terjadi bila logam atau paduan secara elektrik digabungkan ke logam lain atau bahan non-logam dalam elektrolit yang sama.
Stray-current corrosion. Korosi stray-current, atau stray-current electrolysis, berbeda dari korosi alami karena disebabkan oleh induksi eksternal arus listrik yang mengalir tidak pada jalurnya dan pada dasarnya tidak bergantung faktor lingkungan seperti konsentrasi oksigen atau pH. Contoh munculnya korosi ini adalah pada pengelasan. Sisa-sisa arus listrik pada pengelasan dapat mempercepat korosi. Penanganan korosi ini bisa ditangani dengan membuat ground listrik.
High-temperature corrosion. Saat logam terkena gas pengoksidasi di suhu tinggi, korosi dapat terjadi secara langsung dengan gas, tanpa perlu adanya elektrolit cair. Tingkat korosi meningkat secara substansial dengan suhu. Film permukaan biasanya mengental sebagai akibat dari reaksi korosi.
Metode-metode Pencegahan Yang Biasa Dipakai
Perlindungan elektroda katoda dan anoda. Perlindungan katodik dilakukan dengan cara menghubungkan logam yang akan dilindungi dengan logam lain yang mempunyai potensial elektrode yang sangat rendah (biasanya Mg). Ketika terjadi oksidasi, logam yang dilindungi akan segera menarik elektron dari logam pelindung sehingga oksidasi akan berlangsung pada logam pelindung tersebut. Oleh karena logam pelindung teroksidasi, maka lama-kelamaan dapat habis dan harus selalu diganti dengan yang baru secara periodik.
Pemilihan material. Material yang dipilih harus dikaji lebih dalam mulai dari bahan kimia apa yang akan berinteraksi saat proses, jenis korosi yang mungkin muncul, spesifikasi sistem, dan rancangan sistem proses harus diperhatikan.
Penggunaan Inhibitor. Inhibitor korosi adalah zat kimia yang dapat menurunkan laju korosi, tanpa mengubah konsentrasi zat korosif secara signifikan. Inhibitor umumnya efektif dalam konsentrasi kecil. Inhibitor yang terserap pada molekul logam akan membentuk pelindung di sekitarnya.
Kontributor: Daris Arsyada
aeroengineering services merupakan layanan dibawah CV. Markom dengan solusi terutama CFD/FEA.
Sumber:
Henry, Scott D. 1994. Corrosion In The Petrochemical Industry. Amerika Serikat: ASM International.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/26/100000269/cara-mencegah-besi-berkarat (diakses pada tanggal 25 Mei 2021)
https://cystinose.org/top-rust-inhibitors-to-stock-in-your-business/ (diakses pada tanggal 25 Mei 2021)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!