Komponen Otomotif
Pada zaman sekarang yang serba modern, otomotif belum bisa lepas dari kehidupan kita. Otomotif banyak membantu kita untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain secara cepat. Otomotif sering dijumpai di bidang transportasi, lomba, bahkan pameran.
Komponen otomotif dirancang sedemikian rupa sehingga keandalannya relatif tinggi. Komponen otomotif dibuat dengan material logam campuran khusus yang mengikuti kode dan standar internasional. Standar dan kode ini dirancang agar kendaraan nyaman dan aman ketika digunakan pengendara.
Komponen otomotif yang sering kita jumpai antara lain:
Crankcase: merupakan rumah yang bagian dalamnya terdiri dari komponen- komponen diantaranya generator, pompa oli, kopling, poros engkol, bantalan peluru, gigi transmisi dan penampung oli pelumas. Pelajari selengkapnya tentang crankcase dengan klik di sini.
Pushrod: biasa disebut batang pendorong merupakan komponen mesin sepeda motor yang berfungsi untuk meneruskan gerakan valve lifter yang dipindahkan ke rocker arm atau tuas katup. Pelajari selengkapnya tentang pushrod dengan klik di sini.
Cylinder Block: merupakan komponen yang terpasang pada kepala silinder sebagai penutupnya. Blok silinder ini bersifat statis, artinya komponen blok silinder ini tidak bergerak dan berfungsi sebagai tempat atau ruang bergeraknya torak atau piston. Pelajari selengkapnya tentang cylinder block dengan klik di sini.
Cincin torak: biasanya dibuat dengan material yang memiliki sifat elastis. Elastisitas pada material tersebut berfungsi untuk memuaikan ring piston sehingga pada temperatur dan tekanan yang tinggi ring piston akan mengembang dan menutupi celah kebocoran oli dan gas pada piston dan ruang pembakaran. Pada umumnya torak mempunyai tiga ring yaitu dua ring kompresi (compression ring) dan ring oli (oil control ring). Ketiga ring ini memiliki fungsi masing-masing dalam siklus kerja komponen mesin sepeda motor sehingga dapat mencapai efisiensi kerja yang optimum. Pelajari selengkapnya tentang cincin torak dengan klik di sini.
Kepala Silinder: berfungsi sebagai tempat pemasangan busi, tempat kelengkapan mekanisme katup, tempat saluran pemasukan dan pembuangan, dan tempat sistem pendingin (mantel pendingin/ water jacket). Pelajari selengkapnya tentang kepala silinder dengan klik di sini.
Kopling: merupakan alat penerus daya yang bekerja untuk memindahkan tenaga dari mesin ke roda sepeda motor sehingga sepeda motor dapat bergerak. Kopling meneruskan tenaga dari perputaran poros engkol ke transmisi dan melepaskan hubungan antara poros engkol dan transmisi melalui proses pemindahan gigi. Selengkapnya mengenai kopling klik di sini.
Bearing: berfungsi menghubungkan tromol dengan as roda sepeda motor. Bearing berfungsi untuk menahan dan meredam kejutan pada roda ketika melalui lintasan yang rusak atau bergerigi sehingga roda mampu berputar dengan bebas tanpa gesekan apapun. Pelajari selengkapnya mengenai bearing dengan klik di sini.
Piston: merupakan bagian yang sangat penting dari sepeda motor karena pada bagian inilah sumber energi mekanik diproses dan dihasilkan. Sistem kinerja piston biasa disebut langkah hisap, langkah kompresi, langkah usaha dan langkah buang. Mesin sepeda motor terbagi pada dua tipe yaitu mesin sepeda motor 4 tak dan mesin sepeda motor 2 tak. Pada kedua tipe memiliki kinerja dan perbedaan masing-masing pada siklus kerjanya. Selengkapnya tentang piston bisa anda klik di sini.
Crankshaft: merupakan bagian dari komponen mesin sepeda motor yang mengubah gerak translasi yaitu gerak vertikal dan horizontal menjadi gerak rotasi berupa gerakan putaran.Untuk mengkonversi gerak translasi menjadi gerak rotasi, poros engkol membutuhkan pena engkol (crankpin) yaitu sebuah bearing yang berada pada ujung batang penggerak yang dipasangkan pada silinder. Gerak putar yang dihasilkan diteruskan melalui roda gila atau fly wheel. Roda gila mentransmisikan daya sehingga dapat menggerakkan sepeda motor. Selengkapnya mengenai crankshaft bisa anda pelajari di sini.
Flywheel: sebuah roda yang berfungsi untuk menyimpan tenaga putar dari poros engkol sehingga poros engkol atau kruk as dapat terus berputar untuk menggerakkan piston pada langkah-langkah selanjutnya. Poros engkol menerima tenaga putar dari torak pada saat langkah usaha. Pada langkah ini torak didorong menuju TMB akibat dari tekanan dan temperatur yang tinggi yang berasal dari proses pembakaran antara percikan bunga api dari busi dan campuran udara dengan bahan bakar. Selengkapnya mengenai flywheel bisa anda klik di sini.
Menganalisa keandalan perancangan komponen otomotif perlu adanya metode yang baik dan modern. Salah satunya adalah metode finite elemen analysis (FEA). FEA adalah simulasi pengujian kekuatan struktur desain kita menggunakan komputer.
>>KLIK DI SINI UNTUK PELAJARI SELENGKAPNYA TENTANG FEA PADA KOMPONEN OTOMOTIF!
Kontributor: Daris Arsyada
aeroengineering services merupakan jasa layanan dibawah CV MARKOM dengan berbagai jenis solusi, mulai dari drafting CAD, pembuatan animasi, simulasi aliran dengan CFD dan simulasi struktur dengan FEA.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!