Sistem kemudi merupakan salah satu komponen pada chasis sepeda motor yang berfungsi untuk menahan atau menopang setang dan garpu depan sepeda motor.

Sumber: https://www.core-motorsports.org

Sistem kemudi akan menopang beban berupa perputaran atau tanjakan jalan pada ban dan roda pada bagian depan sepeda motor, menopang beban pengemudi dan juga menopang berat sepeda motor itu sendiri.

Selain itu sistem kemudi akan mengontrol dan mengendalikan arah jalannya sepeda motor. Arah jalannya sepeda motor pada roda depan dapat diarahkan kemiri atau kekanan yang dikendalikan oleh pengendara dimana tenaga yang digunakan secara manual dengan menggunakan tangan untuk mengarahkan sistem kemudi melalui batang kemudi atau setang dan garpu depan.

Perawatan sistem kemudi sepeda motor dapat dilakukan dengan pemeriksaan tahap awal, lakukan pengecekan pergerakan sistem kemudi pada batang kemudi dan roda bagian depan dengan meletakkan beban untuk mengangkat badan mesin sepeda motor sehingga bagian depan sepeda motor dapat bergerak dengan bebas.

Gerakkan dan belokkan batang kemudi kearah kiri dan ke kanan perlahan-lahan untuk memeriksa apakah batang kemudi terasa terlalu berat atau terlalu ringan saat digerakkan.

Lakukan penyetelan ulang pada sistem kemudi dengan mengencangkan dan mengendorkan kembali mur pengikat sesuai dengan ketepatan untuk mengatasi sistem kemudi yang terasa berat atau terlalu ringan.

Jika dengan penyetelan ulang belum mampu mengatasi kelancaran pergerakan sistem kemudi maka lakukan pembongkaran dengan melepaskan roda bagian depan dan seluruh komponen pada sistem kemudi dan memeriksa kemungkinan kerusakan pada salah satu komponen-komponen sistem kemudi tersebut.

Lakukan pembongkan sesuai spesifikasi pada setiap komponen-komponen sistem kemudi dengan menggunakan peralatan-peralatan perbengkelan yang sesuai. Periksa setiap komponen yang mengalami gangguan atau kerusakan. Perbaiki setiap komponen yang mengalami kebengkokan dan ganti komponen yang mengalami keausan serta kencangkan kembali apabila ada mur pengikat yang kendur.

Gejala gangguan atau kerusakan yang sering terjadi diantaranya adalah sistem kemudi mengalami pergerakan yang terlalu berat sehingga batang kemudi dan roda menjadi kaku sehingga sulit untuk mengarahkan atau menggerakkan piston ke kiri maupun ke kanan.

Sistem kemudi terlalu berat disebabkan oleh poros kemudi yang diikat terlalu kencang, kekurangan pelumasan pada komponen-komponen sistem kemudi yang mengakibatkan pergerakan kemudi kaku dan bergesekan, poros kemudi mengalami pembengkokkan dan tekanan angin ban terlalu rendah.

Selain pergerakan sistem kemudi yang terlalu berat, sistem kemudi juga mengalami pergerakan yang terlalu ringan. Hal itu disebabkan oleh pengencangan mur pada poros pengikat yang terlalu kendur sehingga pergerakan sistem kemudi menjadi ringan atau tidak seimbang. Dan peluru-peluru dan dudukan peluru-peluru mengalami keausan atau pecah.

Batang kemudi cenderung berbelok ke satu arah pada saat pertambahan atau pengurangan kecepatan, hal itu disebabkan oleh pembengkokan pada beberapa komponen-komponen sistem kemudi diantaranya rangka, bagian suspensi yang dilas, poros roda depan dan penghubung garpu. Komponen yang mengalami pembengkokan

menyebabkan pergerakan batang dan sistem kemudi menjadi tidak seimbang dan cenderung berbelok hanya pada satu arah dan kaku.

Di era yang serba digital kini, desain sistem kemudi sepeda motor sudah sangat dimudahkan menggunakan software-software simulasi; seperti Finite Element Analysis (FEA) untuk analisis kekuatan struktur dari rangka kemudi sepeda motor maupun respon getaran. kemudian ada juga Multi Body Dynamics (MBD) yang didedikasikan untuk analisis dinamika gerak dari kemudi sepeda motor, baik keseimbangan, getaran, respon gerak, suspensi dan lain-lain. Software FEA yang sudah sangat umum dan menjadi standar di industri otomotif adalah MSC Nastran, dengan user interface terbarunya MSC Apex; adapun software MBD yang juga merupakan standar industri adalah MSC Adams.