DESAIN VENTILASI UDARA PADA TEMPAT PARKIR INDOOR
DESAIN VENTILASI UDARA PADA TEMPAT PARKIR INDOOR
Pada era pembangunan yang berkembang pesat saat ini, pembangunan bangunan-bangunan besar seperti hotel, mall, perkantoran dan industri semakin banyak. Dalam pembangunan fasilitas-fasilitas tesebut, tentunya ada banyak sekali hal yang harus dipertimbangkan untuk kenyamanan dan tentusaja keselamatan dari pengguna. Dalam artikel ini, akan disoroti secara khusus desain dari tempat parkir indoor yang merupakan salah satu lokasi yang cukup riskan bagi penggunanya, baik karena akumulasi gas emisi kendaraan bermotor yang parkir pada tempat tersebut maupun bahaya saat terjadi kebakaran mengingat setiap kendaraan yang terparkir menyimpan bahan bakar.
Kejadian kebakaran pada tempat parkir indoor telah berulang kali terjadi dan menjadi perhatian khusus pada saat proses desainya. Ketika api menyala, sistem ventilasi udara dari dalam ruangan harus mengeluarkan dengan baik asap dan gas dari ruang parkir, serta memastikan berlangsungnya proses evakuasi dari orang-orang yang ada di dalam bangunan tersebut tanpa kendala, kemudian juga mengurangi temperatur dan menjaga visibilitas dalam ruangan tersebut untuk mempermudah tugas pemadam kebakaran. Untuk mencegah terjadinya keracunan, diperlukan juga analisis untuk menghilangkan “deadzone” atau daerah dengan kecepatan yang sangat rendah sehingga berpotensi mengumpulnya gas-gas beracun pada daerah tersebut.
Selain pada kondisi yang ekstrim seperti kebakaran yang telah dijelaskan di atas, terdapatnya kendaraan-kendaraan yang dinyalakan saat parkir atau keluar masuk ruang parkir juga akan mengemisikan gas-gas yang cukup berbahaya jika terakumulasi pada ruang yang tertutup. Gas-gas yang berbahaya tersebut pada umumnya atara lain karbon moniksida (CO), nitrogen oksida (NOx dan sulfur oksida (SOx).
Konsentrasi dari CO akan menghasilkan ancaman tertinggi, mengakibatkan efek samping yang sangat berbahaya bahkan hingga kematian. Gas ini tidak memiliki warna namun dapat dengan sangat cepat meracuni manusia sebelum menyadari ada indikasi gejala keracunan. Keracunan CO adalah kejadian keracunan udara yang paling umum dan sangatlah fatal. Jika desain ventilasi udara pada ruang tersebut tidak mencukupi, keracunan bahkan kematian dapat mungkin terjadi.
Berikut adalah konsentrasi CO pada udara berdasarkan berbagai data standar internasional:
- 200 ppm: batas terpapar maksimum 15 menit (sumber: NIOSH)
- 50 ppm: Batas maksimum pekerja terpapar selama depalan jam (sumber: OSHA)
- 50 ppm: Rekomendasi aktivasi ventilasi mekanik pada tempat parkir indoor (sumber: UMC)
- 35 ppm: Rekomendasi <35ppm untuk udara sekitar selama satu jam (sumber EPA)
- 35 ppm: Maksimum konsentrasi untuk pekerja selama delapan jam (Sumber NIOSH)
- 25 ppm: maksimum konsentrasi untuk pekerja selama delapa jam (sumber ACGIH)
- 25 ppm: Rekomendasi aktivasi ventilasi mekanik pada ruang parkir indoor (sumber IMC)
- 9 ppm: Rekomendasi konsentrasi udara sekitar selama lebih dari delapan jam (sumber EPA)
ASHARAE menyoroti emisi CO adalah salah satu yang paling menjadi fokus pada desain sebuah tempat parkir. Untuk tempat parkir indoor, ANSI/ASHRAE Standard 62, “ventilation for acceptable indoor air quality”, merekomendasikan 9 ppm maksimum selama delapan jam dan 100-200 ppm untuk jangka waktu yang singkat. Pada umumnya kontrol dari gas-gas ini adalah menggunakan supply udara luar, exhaust fan, blower serta ducting.
Berdasarkan paparan di atas, sebagai desainer ruang parkir, kita harus mempertimbangkan juga ventilasi yang baik untuk keselamatan dari penggunanya. Namun, desain dari tempat parkir terkadang harus menyesuaikan ruangan yang ada sehingga kita tidak dapat dengan mudah kita analisis berdasarkan pengalaman yang sebelumnya karena data-data yang mungkin berbeda. Kemudian kita harus mensiasati desain ruangan yang ada dengan solusi yang paling aman namun harus tetap memperhatikan budget dari instalasi exhaust, ducting, fan dan lain-lain.
Untuk melakukan hal tersebut, kini telah berkembang suatu metode yang sangat powerfull untuk menganalisis suatu ruangan dengan model dan konfigurasi seperti apapun menggunakan metode komputasi dengan komputer, yang dikenal juga dengan istilah Computational Fluid Dynamics (CFD). Metode ini telah banyak digunakan oleh para engineer untuk berbagai keperluan analisis fluida, termasuk juga HVAC dan tentunya desain ventilasi ruang parkir ini. Metode ini cukup terkenal karena kapabilitasnya yang tidak hanya mampu memprediksi aliran udara, namun dapat juga menghitung kecepatan udara, temperatur, bahkan hingga konsentrasi gas-gas tertentu pada setiap titik secara 3-dimensi.
Berikut adalah contoh analisis instalasi blower pada ruang parkir sederhana:
Simulasi di atas dibuat menggunakan software OpenFOAM CFD. Berdasarkan hasil simulasi di atas, kita dapat memprediksi daerah mana saja yang memiiki kecepatan angin yang tinggi, deaerah “deadzone”, serta meramalkan konsentrasi dari gas-gas yang ada di dalam ruangan tersebut, terlebih lagi kita dapat dengan sangat mudah memindah-mindahkan lokasi blower, exhaust, ducting dan lain-lain dengan bantuan komputer dan memprediksi hasil dari perubahan konfigurasi tersebut. Menggunakan metode CFD, kita mampu memahami permasalahan desain yang kita hadapi secara lebih mendalam.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang CFD, klik di sini.
aeroengineering.co.id merupakan jasa layanan dibawah PT Markom Teknologi Engineering dengan berbagai jenis solusi, mulai dari drafting CAD, pembuatan animasi, simulasi aliran dengan CFD dan simulasi struktur dengan FEA. Pelajari selengkapnya di sini.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!